Perkenalkan saya Arief Amirudin, S.Pd. dari SMK N 2 Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Calon Guru Peggerak Angkatan 9 tahun 2024. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi informasi tentang Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin.
Namun sebelumnya saya kutipkan kalimat bijak berikut ini untuk menjadikan renungan bagi kita bersama.
“ Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik ” (Bob Talbert)
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agar dapat memainkan perannya di masa depan. Pada intinya, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu dan mengarahkannya menuju tujuan yang diinginkan, sehingga individu tersebut dapat menjadi manusia yang utuh dan bermanfaat bagi dirinya sendiri serta lingkungannya.
Sebagai lembaga moral, sekolah merupakan gambaran kecil dari masyarakat yang berperan dalam membentuk budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap siswa. Perilaku para anggota sekolah dalam menerapkan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, menjadi contoh yang patut ditiru oleh siswa.
Seorang pendidik harus dapat menjadi contoh bagi murid-muridnya. Hal ini tercermin dalam perilaku sehari-hari mereka, sehingga pendidik dapat menjadi panutan bagi peserta didik dan seluruh anggota sekolah, bahkan di lingkungan tempat tinggal mereka.
Dalam menjalankan perannya, sebagai seorang pendidik, kita harus mampu memberikan kontribusi yang positif bagi peserta didik.
Setiap keputusan yang diambil haruslah didasarkan pada kepentingan murid dan berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan. Kita menyadari bahwa setiap keputusan yang diambil akan mencerminkan integritas sekolah, nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dan keputusan tersebut akan menjadi contoh bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Seorang pendidik senantiasa berupaya untuk menanamkan karakter dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal dan memperhatikan kebutuhan setiap peserta didik.
Hal ini sejalan dengan kutipan bijak dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel yang menyatakan,
"Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis."
Memahami makna kalimat tersebut, pendidikan merupakan suatu proses yang membimbing siswa dengan memperkuat karakter dan norma-norma, sehingga mereka menjadi generasi yang memiliki nilai moral, kebajikan, dan kebenaran untuk menjalani kehidupan mereka. Generasi yang akan datang akan mencerminkan pendidikan saat ini yang telah kita bentuk, mirip dengan menciptakan karya terbaik yang akan mewarnai masa depan negeri ini.
Setelah kita memahami beberapa hal diatas, berikut adalah pendekatan atas tinjauan dari koneksi antar materi pada modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak tentang pengambilan keputusan.
Demikian rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerakn Angkatan Sembilan Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Semoga bermanfaat~AM.Tech
0 Response to "Koneksi Antar materi - Modul 3.1"
Posting Komentar